Minggu, 21 Juli 2013

Impian Gadis Desa

IMPIAN SEORANG GADIS DESA
Arin yang saat itu duduk disebuah kursi bersandar di halaman rumahnya merenung memikirkan dirinya yang tak berdaya. Hembus angin yang menemani kesehariannya seakan tak mampu menyadarkannya dari renungan.
“Rinnnn” tersentak arin kaget mendengar teriakan sang ibu dan dengan spontan Arin berlari kearah ibunya tanpa menanggapi panggilan dari sang ibu. Sesampainya didepan ibunya Arin baru bias menjawab sapaan ibu “iya bu, ada apa?” “nak, ibu mau pergi kesawah menanam padi kamu mau ikut?” Sebagai layaknya gadis remaja sebenarnya Arin iri dengan teman temannya yang bebas bermain dimanapun mereka suka sementara arin tidak berdaya melakukan itu hamper tiap hari waktunya dipergunakan untuk membantu orang tuanya baik itu disawah maupun diladang.
Sejenak arin berfikir mau mengiyakan atau menolak ajakan ibunya, disatu sisi dia ingin bermain layaknya teman yang lain disisi lain dia merasa iba dengan kedua orang tuanya yang kepanasan pergi kesawah dengan kondisi sawah yang lumayan bias dibilang luas.
“Iya bu, arin ikut” jawab arin dengan nada rendah. “ya sudah sana siap siap, kamu mau bawa bekal apa nok?” Tanya ibunya kepada arin yang saat itu masih mondar mandir mencari baju lengan panjang dan juga peci. “terserah ibu saja arin manut” jawab arin seraya berteriak.
“arin siap bu, ayo berangkat” setelah beberapa waktu akhirnya arin merasa siap, dengan hati yang masih bertanya Tanya arin menyusuri sepanjang jalan bersama ibunya. Rasa capek pun sering banget arin rasakan, kadang hatinya menangis dan bertanya kapan takdirnya akan berubah. Dia menangis melihat teman temannya yang hamper tiap hari bias bermain sedangkan dia hanya bermain dengan tanah berair dibawah terik matahari yang membakar kulitnya.
Menjelang malam tiba, arin harus belajar besok pagi sekolah. Statusnya yang masih pelajar di kelas 11 IPA membuatnya mau tidak mau harus belajar agar tidak terlalu tertinggal dengan teman sebayanya. Pagi menyingsing arin berangkat kesekolah siang pulang dan pergi lagi kesawah.
Kehidupan perih yang arin rasakan membuatnya berfikir dua kali lipat, bagaimana dia bias merubah statusnya sekarang hingga akhirnya dia memutuskan untuk merayu sang ibu untuk melanjutkan pendidikannya.
Kerja keras arin berbuah manis, karena sosoknya yang tidak pernah meminta akhirnya permintaannya dikabulkan oleh sang ibu. Kenaikan kelas sudah berlalu kini waktunya menentukan sekolah mana yang akan dituju bagi siwa yang akan melanjutkan. Dengan berbekal keberanian arin menghadap keruang bimbingan untuk meminta pengarahan.
Wajah murung ketika keluar dari ruang bimbingan tampak diwajah arin pada saat itu, dan tanpa sadar air matanya pun keluar. Sesampainya dirumah arin duduk disebelah ibunya. “bu, tadi arin keruang bimbingan terus arin bertanya pada bu guru semisal arin mau melanjutkan ke sekolah tinggi sesuai keinginan ibu tapi bu guru melarang arin bu” tersentak ibunya pun bertanya “ lhohh kenapa nak, apa nilaimu dirasa kurang atau bagaimana?” dengan nada lirih arin pun menjawab “bukan bu, tapi bu guru arin bilang jangan meneruskan ke perguruan tinggi itu selama kamu masih mampu di perguruan tinggi negeri kenapa harus ke swasta. Arin bingung bu, ibu nyuruhnya di swasta sementara bu guru tidak memperbolehkan apakah ini tandanya arin tidak boleh melanjutkan?” dengan mendekati anaknya ibunya pun menjawab “ya sudah nak, tidak usah menangis jika ibu guru bilang demikian dan kamu berkenan ibu mengizinkan, tak apalahh” arin pun tersentak seraya berkata “benarkah bu, terima ibu arin senang dan merasa lega semoga arin tidak mengecewakan ibu arin janji” ibu arin pun merasa iba dengan keinginan anaknya yang cukup keras itu.
Hati arin yang awalnya kelabu kini berubah dengan seketika, bukan karena cinta atau apa tapi karena dia amat sangat bersyukur atas apa yang dia peroleh. Dia memiliki orang tua yang sangat baik, dan gurunya yang mendukung, teman teman sekelasnya yang amat sangat baik. Tapi kalau masalah cinta arin lemah, namun bukan berarti dia hatinya kosong. Ada sosok yang dia suka seorang cowok yang menurutnya amat sangat baik dia adalah sahabatnya dari kecil tapi arin tidak yakin apakah cowok itu juga menyukai arin. Dengan hati yang sangat dan selalu merasa sakit dia memendam perasaan itu entah sampai kapan, dia tak mau persahabatannya berubah menjadi pahit jikalau cowok tersebut tahu akan perasaan arin, dalam hatinya dia berfikir biarlah rasa ini bersemayang, biarlah sakit ini aku yang rasa asalkan ku tetap dapat bersahabat denganmu. Cinta tak harus dapat balasan, asal bias selalu menyapamu dan dekat denganmu, kadang cinta itu memang harus berkorban ku tak ingin kamu menjauh karena ku cinta kamu lebih dan lebih biarlah hanya Allah yang tau betapa bergejolaknya hatiku. Kalimat itulah yang selalu arin dengungkan ketika hatinya protes dan terasa sakit.
Waktu seleksi masuk perguruan tinggi pun tinggal menghitung hari. Pagi buta arin dan teman temannya berangkat dengan naik angkot. Mereka tidur ditempat salah satu guru di SMA nya. Semalam menginap ujian usai saatnya pulang. Dengan naik bis arin dan teman temannya pulang, da yang ganjil pada saat itu ternyata teman teman arin tahu jikalau arin lemah terhadap bus. Arin hanya bisa menanggapi pertanyaan teman temannya dengan tersenyum.
“Alkhamdulillah, akhirnya aku diterima” teriak arin setelah sampai dirumah. Dengan girangnya dia menceritakan kepada ibunya. Seketika wajah arin berubah ketika teringat dibenaknya biaya yang harus dikeluarkan untuk membayar SPL. Hari pun berganti semua terlaksana dengan baiknya, kini arin sudah pindah ke kota meniti keinginannya, dia berharap dikota ini yang dia injak sekarang kehidupannya bias berangsur membaik. Dia tak mau terus terusan bermain tanah berair sakit terasa ketika melihat temannya yang asyik bermain. Arin adalah arin, arin akan pulang dengan perubahan, arin tak ma uterus terusan menjadi singkong. Selama kaki masih bias melangkah, tangan masih bias menjangkau, mulut masih bias berdoa arin kan terus berjalan dan berjalan.
Semua rasa sakit yang arin derita adalah dorongan arin akan maju untuk melangkah. Doakan arin ibu, bapak. Love U all, spesial thanks to Allah and my parent.
Hidup ini untuk diperjuangkan bukan untuk dinanti hingga menjadi lebih baik Good Luck for all my best friend.
»»  READMORE...

Rabu, 06 Maret 2013

Kisah Inspiratif

10 Ribu Rupiah Membuat Anda Mengerti Cara Bersyukur
Ada seorang sahabat menuturkan kisahnya. Dia bernama Budiman. Sore itu ia menemani istri dan seorang putrinya berbelanja kebutuhan rumah tangga bulanan di sebuah toko swalayan. Usai membayar, tangan-tangan mereka sarat dengan tas plastik belanjaan. Baru saja mereka keluar dari toko swalayan, istri Budiman dihampiri seorang wanita pengemis yang saat itu bersama seorang putri kecilnya. Wanita pengemis itu berkata kepada istri Budiman, "Beri kami sedekah, Bu!"
Istri Budiman kemudian membuka dompetnya lalu ia menyodorkan selembar uang kertas berjumlah 1000 rupiah. Wanita pengemis itu lalu menerimanya. Tatkala tahu jumlahnya tidak mencukupi kebutuhan, ia lalu menguncupkan jari-jarinya mengarah ke mulutnya. Kemudian pengemis itu memegang kepala anaknya dan sekali lagi ia mengarahkan jari-jari yang terkuncup itu ke mulutnya, seolah ia ingin berkata, "Aku dan anakku ini sudah berhari-hari tidak makan, tolong beri kami tambahan sedekah untuk bisa membeli makanan!" Mendapati isyarat pengemis wanita itu, istri Budiman pun membalas isyarat dengan gerak tangannya seolah berkata, "Tidak... tidak, aku tidak akan menambahkan sedekah untukmu!"
Ironisnya meski tidak menambahkan sedekahnya, istri dan putrinya Budiman malah menuju ke sebuah gerobak gorengan untuk membeli cemilan. Pada kesempatan yang sama Budiman berjalan ke arah ATM center guna mengecek saldo rekeningnya. Saat itu memang tanggal gajian, karenanya Budiman ingin mengecek saldo rekening dia.
Di depan ATM, Ia masukkan kartu ke dalam mesin. Ia tekan langsung tombol INFORMASI SALDO. Sesaat kemudian muncul beberapa digit angka yang membuat Budiman menyunggingkan senyum kecil dari mulutnya. Ya, uang gajiannya sudah masuk ke dalam rekening. Budiman menarik sejumlah uang dalam bilangan jutaan rupiah dari ATM. Pecahan ratusan ribu berwarna merah kini sudah menyesaki dompetnya. Lalu ada satu lembar uang berwarna merah juga, namun kali ini bernilai 10 ribu yang ia tarik dari dompet. Uang itu Kemudian ia lipat kecil untuk berbagi dengan wanita pengemis yang tadi meminta tambahan sedekah.
Saat sang wanita pengemis melihat nilai uang yang diterima, betapa girangnya dia. Ia pun berucap syukur kepada Allah dan berterima kasih kepada Budiman dengan kalimat-kalimat penuh kesungguhan: "Alhamdulillah... Alhamdulillah... Alhamdulillah... Terima kasih tuan! Semoga Allah memberikan rezeki berlipat untuk tuan dan keluarga. Semoga Allah memberi kebahagiaan lahir dan batin untuk tuan dan keluarga. Diberikan karunia keluarga sakinah, mawaddah wa rahmah. Rumah tangga harmonis dan anak-anak yang shaleh dan shalehah. Semoga tuan dan keluarga juga diberi kedudukan yang terhormat kelak nanti di surga...!"
Budiman tidak menyangka ia akan mendengar respon yang begitu mengharukan. Budiman mengira bahwa pengemis tadi hanya akan berucap terima kasih saja. Namun, apa yang diucapkan oleh wanita pengemis tadi sungguh membuat Budiman terpukau dan membisu. Apalagi tatkala sekali lagi ia dengar wanita itu berkata kepada putri kecilnya, "Dik, Alhamdulillah akhirnya kita bisa makan juga....!"
Deggg...!!! Hati Budiman tergedor dengan begitu kencang. Rupanya wanita tadi sungguh berharap tambahan sedekah agar ia dan putrinya bisa makan. Sejurus kemudian mata Budiman membuntuti kepergian mereka berdua yang berlari menyeberang jalan, lalu masuk ke sebuah warung tegal untuk makan di sana.
Budiman masih terdiam dan terpana di tempat itu. Hingga istri dan putrinya kembali lagi dan keduanya menyapa Budiman. Mata Budiman kini mulai berkaca-kaca dan istrinya pun mengetahui itu. "Ada apa Pak?" Istrinya bertanya.
Dengan suara yang agak berat dan terbata Budiman menjelaskan: "Aku baru saja menambahkan sedekah kepada wanita tadi sebanyak 10 ribu rupiah!"
Awalnya istri Budiman hampir tidak setuju tatkala Budiman mengatakan bahwa ia memberi tambahan sedekah kepada wanita pengemis. Namun Budiman kemudian melanjutkan kalimatnya:
"Bu..., aku memberi sedekah kepadanya sebanyak itu. Saat menerimanya, ia berucap hamdalah berkali-kali seraya bersyukur kepada Allah. Tidak itu saja, ia mendoakan aku, mendoakan dirimu, anak-anak dan keluarga kita. Panjaaaang sekali ia berdoa! Dia hanya menerima karunia dari Allah Swt sebesar 10 ribu saja sudah sedemikian hebatnya bersyukur. Padahal aku sebelumnya melihat di ATM saat aku mengecek saldo dan ternyata di sana ada jumlah yang mungkin ratusan bahkan ribuan kali lipat dari 10 ribu rupiah. Saat melihat saldo itu, aku hanya mengangguk-angguk dan tersenyum. Aku terlupa bersyukur, dan aku lupa berucap hamdalah.
Bu..., aku malu kepada Allah! Dia terima hanya 10 ribu begitu bersyukurnya dia kepada Allah dan berterimakasih kepadaku. Kalau memang demikian, siapakah yang pantas masuk ke dalam surga Allah, apakah dia yang menerima 10 ribu dengan syukur yang luar biasa, ataukah aku yang menerima jumlah lebih banyak dari itu namun sedikitpun aku tak berucap hamdalah."
Budiman mengakhiri kalimatnya dengan suara yang terbata-bata dan beberapa bulir air mata yang menetes. Istrinya pun menjadi lemas setelah menyadari betapa selama ini kurang bersyukur sebagai hamba. Ya Allah, ampunilah kami para hamba-Mu yang kerap lalai atas segala nikmat-Mu!
Untuk artikel lainnya dapat di download disini
»»  READMORE...

Renungan Kesuksesan

Sukses itu sederhana
Sukses adalah Anda!
Karena kesuksesan terbesar ada pada diri Anda sendiri.
Bagaimana Anda tercipta dari pertarungan jutaan sperma untuk membuahi 1 ovum, itu adalah sukses pertama Anda...
Bagaimana Anda bisa lahir dengan anggota tubuh sempurna tanpa cacat, itulah kesuksesan Anda kedua...
Ketika Anda kesekolah bahkan bisa menikmati studi S1, di saat tiap menit ada 10 siswa Drop Out karena tidak mampu membayar SPP, itulah kesuksesan anda ketiga...
Ketika Anda bisa bekerja di perusahaan, di saat 46 juta orang menjadi pengangguran, itulah kesuksesan anda keempat...
Ketika Anda masih bisa makan 3 kali sehari, di saat 3 juta orang mati kelaparan setiap bulannya, itulah kesuksesan Anda kelima..
Sukses terjadi setiap hari, namun kita tidak pernah menyadarinya.
Sukses tidak melulu soal harta, rumah mewah, mobil sport, jam tangan Rolex, pensiun muda, menjadi pengusaha, punya kolam renang, punya isteri cantik seperti Donal Trump dan resort mewah.
Sukses sejati adalah hidup dengan penuh SYUKUR...
Sudahkah Anda bersyukur hari ini?
»»  READMORE...

cara membuat read more

Cara membuat read more pada blog tergolong cukup mudah yaitu hanya dengan menuliskan script code kedalam template anda. Sebelum menuliskan script code terlebih dahulu hendaknya anda ikuti langkah-langkah seperti dibawah ini:
1. Silahkan Login di akun blogger anda
2. Lalu klik Rancangan dan klik Edit HTML
3. Jangan lupa untuk mencentang Expand Template Widget
4. Untuk menghindari hal2 yang tidak diinginkan maka simpan/backup terlebih dahulu template saudara.
5. Kemudian Cari kode </head>
. Dan untuk mempermudah pencarian kode nya anda tekan aja ( CTRL + F )
6. Lalu silahkan tuliskan script codenya tepat diatas kode
, untuk mempermudah anda ini saya sertakan script code yang mungkin bisa langsung anda copykan di template anda
Bila anda ingin merubah ukuran pada Read More di Blogger anda tersebut, tinggal merubah di bagian-bagian kode dengan script seperti di bawah ini, dan Ubahlah angkanya sesuai dengan keinginan.
summary_noimg = 430; adalah tinggi potongan artikel tanpa gambar
summary_img = 340; adalah tinggi potongan artikel dengan gambar
img_thumb_height = 100; adalah ukuran tinggi thumbnail
img_thumb_width = 120; adalah ukuran lebar thumbnail
7. langkah Selanjutnya cari kode lalu ganti tag tersebut dengan kode script di bawah ini :

8. dan untuk tulisan " READ MORE " bisa diganti sesuai dengan selera anda. Setelah dipastikan semua udah terpasang dengan benar langkah selanjutnya adalah simpan template dan coba lihatlah hasilnya.
»»  READMORE...